Minggu, 09 Oktober 2016

Bato Servis, Binaan Kemenpora RI (Repost : 13 Maret 2016)



PARIAMAN - Sungguh-sungguh dalam bekerja, menjaga kepercayaan orang lain, dan tidak pelit membagi ilmu akan mendatang rejeki yang banyak dan tidak terduga dalam mengembangkan usaha. Hal tersebut dialami Masrizal (32) ketika membuka usaha bengkel servis motor di Jalan Wolter Monginsidi, Bypass Bato, Kota Pariaman tahun 2010.

Masrizal, pemilik bengkel motor Bato Servis, yang merupakan Mitra Binaan Kemenpora RI

Bermodal kecil, namun kesungguhan dalam bekerja, Masrizal mendapatkan dana hibah dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Barat tahun 2011 dan Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2013. Masing-masing dengan nilai 10 juta rupiah dan 50 juta rupiah.

"Setelah tamat di SMK N 1 Pariaman tahun 2001, saya langsung bekerja di bengkel tempat magang dahulu. Beberapa tahun kemudian pindah ke bengkel servis motor lain yang dikelola oleh teman sekolah. Namun, pelanggan di bengkel yang lama ikut juga pindah," kata pria, yang biasa dipanggil Uncu Maih, ini kepada Buyuang saat ditemui di bengkelnya, Minggu (13/3).

Pertengahan tahun 2010, dengan modal kecil untuk membeli perlengkapan perbengkelan, Uncu Maih memutuskan membuka bengkel servis sendiri dengan nama bengkel Bato Servis. Bertempat di tanah milik keluarga, dengan pondok kecil namun mempunyai halaman luas. Untuk suku cadang, diambil dari bengkel teman dengan sistem bayar pada bulan berikutnya.

Bermodalkan pelanggan yang banyak dan setia, bengkel servis Uncu berkembang dengan baik. Berkat informasi dari pelanggan, tahun 2011, Uncu Maih mengajukan proposal kewirausahaan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Sumatera Barat. Dana hibah sebesar 10 juta rupiah yang diperoleh langsung digunakan untuk melunasi hutang kepada teman dan membeli barang kebutuhan bengkel.

Pembinaan dan evaluasi yang dilakukan Disdikpora Provinsi Sumatera Barat, merekomendasikan Bato Servis milik Masrizal untuk mengikuti program kewirausahaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hasilnya, tahun 2013, Masrizal kembali mendapatkan dana hibah sebesar 50 juta rupiah.

Pengelolaan usaha dan keuangan yang baik membuat bengkel Bato Servis mampu melengkapi kebutuhan suku cadang motor. Pondok kayu sebagai tempat usaha secara bertahap dibangun, dan sekarang sudah menjadi bengkel permanen sekaligus tempat tinggal bagi keluarga. Bato Servis sejak tahun 2013 selalu menerima siswa magang dari jurusan otomatif SMK N 1 Pariaman. Selain itu, pemuda dan siswa yang ingin belajar servis motor diberi kesempatan tanpa dipungut bayaran.

"Harapan saya, setiap anak harus mempunyai minimal satu keahlian unutk bekalnya di masa depan. Ketika harapannya mendapatkan pekerjaan yang layak tidak tercapai, dia bisa menggunakan keahlian tersebut untuk membuka lapangan kerja sendiri," kata pemilik bengkel servis motor yang sudah mempunyai tujuh karyawan ini. (cby/01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar