Ketua tim penilai dari Kemenkes RI, Widiarto, M.Si sedang melakukan dialog dan tanya jawab dengan kader PKK Kota Marapak |
“Desa Koto Marapak sudah masuk enam
besar tingkat nasional. Dimana ke enam kota ini akan diundang untuk menerima
penghargaan di Nusa Tenggara Timur. Selain kegiatan PKK KB-Kes, yang menarik di
desa ini yaitu memiliki Dubalang dan Barakai. Di daerah lain tidak ada seperti
ini,” kata Widiarto saat di temui Buyuang di tempat acara, Rabu (4/5).
Setiap kota, sambung Widiarto,
berpeluang sama untuk mendapatkan juara satu (Prakarti Utama Satu). Namun ada
beberapa indikator yang menjadi standar dalam penilaian. Misalnya, apabila
hasil penilaian dilapangan lebih baik dari pada data yang dikirimkan, peluang
juara sangat besar.
“Apalagi dilapangan, kadernya bisa
melakukan inovasi, mampu menjelaskan, cerdas dan murah senyum. Tentu juara satu
semakin dekat," Ungkap Widarto.
Penilaian lomba PKK KB-Kes ini
dihadiri langsung oleh Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman. Dalam acara
pembukaan, Mukhlis Rahman mengatakan bahwa kedatangan Tim Penilai Pusat sebagai
bahan untuk evaluasi bagi Pemerintah Kota Pariaman dalam melaksanakan Program
Bidang Posyandu.
"Prestasi tentu kita perlukan,
tetapi yang penting bagaimana seluruh unsur yang ada dapat bergerak untuk
kesejahteraan masyarakat, Kami berharap Tim Penilai dari pusat dapat memberikan
arahan dan petunjuk untuk perbaikan pelayanan dan kemampuan kader PKK dan
KB-Kes ke depan," jelasnya.
Mukhlis juga menuturkan, untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, setiap warga harus sehat dan otak harus
cerdas. Agar warga sehat, Kota Pariaman memprogramkan Kesehatan Gratis. Tidak
hanya gratis berobat di Kota Pariaman, tetapi juga bisa gratis berobat ke Rumah
Sakit M. Djamil di Padang dan Ahmad Mukhtar di Bukittinggi.
“Walaupun sudah ada BPJS, namun
pemko tetap menganggarkan jaminan kesehatan bagi warganya, yang dianggarkan di
Dinas Kesehatan. Karena tidak semua orang tertampung dengan BPJS,” lanjut
Mukhlis.
Sedangkan untuk meningkatkan
kecerdasan warga, Kota Pariaman sudah melaksanakan wajib belajar (Wajar) 12
tahun sejak tahun 2009. Dan mulai tahun 2013, pemko Pariaman mengoperasionalkan
bus sekolah gratis. Sebanyak sembilan bus sekolah bertugas menjemput dan
mengantarkan pelajar dari halte di tiap desa menuju sekolahnya, begitu juga
sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar