Minggu, 09 Oktober 2016

Ramlan : Pengalaman Obati Sakit, Lahirkan Ide Usaha



PARIAMAN - Motivasi untuk sehat dan sering membaca pengetahuan tentang cara penyembuhan penyakit tersebut, bisa melahirkan ide untuk membuka usaha. Hal ini yang dialami Ramlan (31), warga Batang Kabung, Pariaman Timur, Kota Pariaman.

Produsen Sari Jahe, Ramlan saat melakukan konsultasi usaha dengan sekretaris Diskopperindag Kota Pariaman, Syaiful Azman, dan melihat hasil desain kotak kemasan Sari Jahe Pandeka
"Saya dulunya termasuk menderita maag akut, dimana sudah keluar muntahan cairan kuning dan di rawat di rumah sakit dua kali. Pada saat dirawat yang kedua kali, saya berusaha untuk mencari pengobatan alami karena sudah tidak mampu membiayai pengobatan. Dari hasil membaca di internet melalui ponsel, diketahui bahwa salah satu alternatifnya mengkonsumsi rebusan jahe," cerita Ramlan pada Buyuang saat ditemui dikantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Kota Pariaman, Selasa (4/10)

Setelah keluar dari rumah sakit, sambung Ramlan, hampir tiap hari menikmati menuman skotang di Balai Kuraitaji,Pariaman Selatan. Perubahan yang dialami sangat terasa sekali, namun karena jarak yang jauh, saya coba membeli jahe di warung dekat rumah, kemudian diiris kecil dan direbus.

"Saya selalu mencari informasi di warung internet untuk cara mengolah jahe tersebut agar tahan lama dalam bentuk sari jahe. Setelah dapat, saya beli jahe sebanyak dua kilogram dan diolah sesuai panduan yang didapatkan. Tepung sari jahe  yang dihasilkan, setengah kilogram disiapkan untuk dikonsumsi, sedangkan sisanya disimpan. Namun, sisa tersebut dibungkus oleh kakak dalam bentuk bungkusan kecil. Hal ini sempat saya larang,namun kakak meyakinkan bahwa jikahabis, bisa dibuat lagi," terang Ramlan.

Ternyata, hanya dalam dua hari, sari jahe tersebut habis dibeli oleh warga sekitar rumah. Hal ini memunculkan ide untuk membuka usaha sari jahe. Maka dibelilah jahe sebanyak lima kilogram,lalu diolah menjadi sari jahe dan dikemas kecil dengan bungkus kertas. Sari jahe tersebut dipajang di warung internet sebelah rumah. Dalam hitungan hari, ternyata habis terjual juga.

Salah seorang pelanggan menyarankan untuk membuat kemasan yang bagus, baik ukuran kecil maupun ukuran besar berupa kotak. Dia juga menyarankan untuk mendaftarkan nama Sari Jahe Pandeka agar menjadi merek dagang, dan melakukan konsultasi dengan Diskopperindag Kota Pariaman agar usaha bisa berkembang dengan baik.

"Mendapat masukan dari pelanggan dan petugas di Diskopperindag Pariaman, saya semakin yakin dengan usaha ini. Dengan uang satu juta rupiah, saya beli jahe dan perlengkapan lainnya. Alhamdulillah, rata-rata tiap bulan kami sudah bisa produksi 60 kg - 80 kg sari jahe," ujar Ramlan.

Dari konsultasi dengan Diskopperindag Pariaman, Ramlan banyak mendapat bantuan dan kemudahan. Diantaranya desain kotak kemasan isi 20 pcs dan biaya cetak kotak tersebut secara gratis, kemudahan pengurusan dan penerbitan izin usaha dan izin kesehatan dari dinas kesehatan. Termasuk proses pendaftaran merek dagang Sari Jahe Pandeka ke Kemenkumham dan label halal dari MUI.

Syaiful Azman, Sekretaris Diskopperindag Kota Pariaman, yang secara rutin melakukan pembinaan terhadap UMKM memberikan saran kepada Ramlan bahwa membuat usaha perlu niat dan kerja yang sungguh-sungguh. Selain itu juga perlu pendukung usaha agar bisa tetap berjalan dan berkembang dengan baik. Diantara, karena ini produkyang dikonsumsi, maka perlu izin kesehatan sebagai tanda layak untuk dikonsumsi. Ketika melihat ada izin dari dinas kesehatan, tentu konsumen merasa yakindan nyaman dalam mengkonsumsinya.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah jumlah produk. Kita harus punya aneka usaha dan rencana pengembangan usaha ke depan. Ketika ada pihak lain tertarik untuk melakukan kerjasama atau pihak bank memberikan pinjaman,yang dilihat adalah kebutuhan pengembangan usaha ke depan.

"Dan kunci yang tidak boleh dilupakan adalah ketersediaan bahan baku jahe dari petani. Sehingga perlu kerjasama dengan petani sekitar maupun dari daerah lain agar pasokan bahan baku jahe tidak terputus," jelas Syaiful saat bertemu dengan Ramlan di ruang kerjanya, Selasa (4/10).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar