PARIAMAN – Desa di
Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman pada tahun 2016 menuai prestasi dengan
mewakili Kota Pariaman mengikuti berbagai ajang perlombaan di tingkat Provinsi
Sumatera Barat dan nasional. Kali ini, giliran Desa Air Santok mengikuti Lomba
Desa Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar.
“Setelah berhasil meraih
Terbaik I dalam Lomba Desa Berprestasi tingkat Kota Pariaman pada April 2016
lalu, Desa Air Santok mengemban tanggung jawab untuk mewakili Kota Pariaman
pada lomba yang sama di tingkat Sumbar,” kata Edison, ST, Kepala Desa Air
Santok, saat Buyuang temui disela kesibukan persiapan, Rabu (18/5) sore.
Tim penilai dari
provinsi, sambung Edison, akan datang ke desa Air Santok pada Kamis (19/5)
pagi. Tidak banyak persiapan yang dilakukan, hanya membersihkan dan menyiapkan
lokasi pada acara pembukaan, seperti tenda dan panggung untuk pemaparan tentang
desa.
“Karena tertib
administrasi di desa, kebersihan lingkungan, dan seluruh aspek yang berkaitan
dengan perkembangan desa sudah berjalan baik sejak lama. Jadi tidak ada
persiapan khusus untuk menghadapi penilaian tersebut,” tutur Edison.
Sementara itu,
Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM dan Pemdes)
Kota Pariaman, M. Nurdin menuturkan bahwa Desa Air Santok mempunyai kelebihan
dalam kekompakan warganya membangun desa. Hasilnya, banyak terjadi peningkatan
di desa ini pada tahun 2014 dan 2015.
“Seluruh aspek menjadi
penilaian dalam lomba ini. Seperti peningkatan yang terjadi selama tahun 2015,
berdasarkan tahun 2014. Tidak hanya pembangunan fisik, juga termasuk sektor
ekonomi, pertanian, pengelolaan dana desa, dan sumber daya manusia,” jelas Nurdin
pada Buyuang saat meninjau persiapan lomba di Kantor Desa Air Santok,
Rabu (18/5).
Nurdin menuturkan,
persiapan yang dilakukan sudah maksimal. Harapannya, dengan dukungan dari
masyarakat Desa Air Santok dalam membangun desa, bisa mencapai hasil maksimal.
Yaitu mewakili Sumatera Barat dalam lomba yang sama di tingkat nasional.
Desa yang berpenduduk
sekitar 1500 jiwa, dengan 500 kepala keluarga pada umumnya berprofesi sebagai
petani dan pedagang. Mendukung pengembangan ekonomi warga, desa membentuk usaha
menengah simpan pinjam (UMSP) Santok Indah yang dikelola oleh PKK pada tahun
1990. Dengan modal awal 450 ribu rupiah, saat ini sudah mempunyai aset sekita
160 juta rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar