Minggu, 09 Oktober 2016

Mahasiswa UNP, Bina Usaha Jamur Tiram Di Koto Panjang Ikur Koto, Padang (Repost 17 Maret 2016 )



PADANG - Rajin mencari informasi tentang wirausaha mengantarkan Hangga Permana (25) mendapatkan dana hibah Program Bina Desa yang diadakan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2015. Sebanyak 15 orang warga RW 5 Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, RW 5, Koto Tangah, Padang, menjadi kelompok sasaran Pogram Bina Desa dengan usaha budidaya jamur tiram.


Informasi tentang program bina desa diperoleh sejak tahun 2012, namun baru tahun 2015 bisa menemukan teman yang se ide. Sedangkan ide usaha jamur tiram muncul ketika melihat keberhasilan seorang teman yang berhasil memperoleh Program Kewirausahan dari Kementerian Koperasi tahun 2013. Berbagai referensi, baik buku maupun web, dicari untuk mempelajari budidaya jamur tiram tersebut. Cerita Hangga Permana, mahasiswa Pendidikan Kesejahtreraan Keluarga, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP, kepada Buyuang, Kamis (17/3).

Mengatasnamakan nama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik UNP, Hangga dan Deri Yulianto  mulai menyusun agenda untuk mendapatkan Program Bina Desa tersebut. Mulai dari meminta rekomendasi BEM FT dan Perguruan Tinggi, menacri dosen pembimbing, dilanjutkan dengan meminta surat kerja sama dengan Walinagari Talu, Pasaman Barat, yang awalnya menjadi daerah binaan.

Pematangan konsep dan bimbingan dosen, melahirkan pra proposal yang di kirim ke Panitia Program Bina Desa Kemenristekdikti melalui websitenya. Mei 2015, 190 dari 1.472 pra poposal berhasil dilanjutkan menjadi proposal. Dan Juni 2015, diumumkan proposal yang layak di danai Program Bina Desa tersebut. Sebanyak 25 kelompok peserta se-Sumatera berkumpul di Medan untuk mengikuti workshop dan presentasi proposal. Ide yang dimiliki Hangga berhasil dipresentasikan dengan baik oleh Deri, dan pembuatan jamur tiram memperoleh dana sebesar 30 juta rupiah dari pengajuan 40 juta rupiah di proposal.

"Saat presentasi tersebut, untuk memudahkan tim Kemenristekdikti melakukan monitoring, maka daerah binaan yang awalnya di Nagari Talu Pasaman dipindahkan ke RW 5 Koto Panjang Ikur Koto, Koto Tangah, Padang," kata Hangga, saat itu masih terdaftar sebagai mahasiswa D3 Tata Boga Fakultas Teknik UNP.

Sejak November 2015, kata Hangga, kegiatan Program Bina Desa mulai dilaksanakan di daerah binaan. Dibantu oleh Uda Ijan, seorang pengusaha jamur tiram, pelatihan pembuatan jamur tiram dilakukan terhadap 15 orang warga. Dana yang diperoleh dimanfaat sebaik mungkin. Diperkirakan April 2016 (bulan depan) jamur tiram sudah bisa di panen dan diantarkan ke konsumen yang sudah memesan produk kelompok binaan tersebut.

"Mudah-mudahan, ketika program pembinaan ini berakhir, kelompok warga tersebut tetap melanjutkan usaha jamur tiramnya dan bisa dikembangkan ke warga lain. Sehingga bisa menjadi lapangan usaha baru," ujar mahasiswa yang berasal dari Pasaman Barat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar