PARIAMAN, BUYUANG - Desa Talago
Sariak, yang mewakili Kota Pariaman, mendapat kunjungan dari Tim Kebudayaan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sumbar untuk melihat
kesenian dan permainan tradisional anak nagari yang ada di Desa Talago Sariak,
Minggu (4/9).
Foto bersama Tim Budaya Disdikbud Sumbar, Kades dan Perangkat Desa Talago Sariak, Ninik Mamak, pemuda, dan anak-anak yang mengisi kegiatan peragaan budaya di Desa Talago Sariak Kota Pariaman |
Tim Kebudayaan Disdikbud Sumbar ini
diketuai oleh Bundo Kanduang Minangkabau, Prof. Puti Reno Raudah Thaib. Yang
disertai oleh H. Ratmil, S.Sos, M.Pd, Adi Suya Karim, S.Pd, dan Yurnalis, SH
dari Disdikbud Sumbar, dan Yulizar Yunus Dt. Rajo Bagindo yang mewakili LKAAM
Sumbar.
Ahmad Fahmi, Kepala Desa Talago
Sariak, dalam sambutannya mengaku bangga mendapat kunjungan dari Disdikbud
Sumbar, LKAAM Sumbar, dan Bundo Kanduang untuk melihat langsung kesenian dan
permainan tradisional Pariaman di desa Talago Sariak. Hal ini sejalan dengan
program desa dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan anak-anak, pemuda, dan
warga desa dibidang agama dan kebudayaan.
"Untuk tahun 2017, kami sudah
berkomitmen untuk menganggarkan berapa saja kebutuhan untuk pengembangan
kualitas masyarakat dalam program kembali bernagari dan kembali ke surau.
Karena dahulunya, Talago Sariak terkenal dengan gudangnya Qori-Qoriah terbaik
di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Dan setiap minggu anak-anak muda belajar
tentang adat dan kesenian Minangkabau, seperti petatah petitih, silat, dan
gandang Tasa. Kami ingin, Desa Talago Sariak menjadi pelopor kembali dalam hal
ini," ujar Ahmad Fahmi yang terpilih menjadi Kades Talago Sariak tahun
2015.
Puti Reno Raudah Thaib dalam
sambutannya mengapresiasi atas pernyataan Kades Talago Sariak yang akan
menganggarkan dana untuk mengembangkan kesenian tradisi dan permainan tradisi
Minangkabau. "Dari tujuh nagari yang sudah kami kunjungi, baru kali ini
ada kepala desa yang menyatakan siap untuk menganggarkan dana dan bantuan untuk
perkembangan permainan dan kesenian dalam membangun karakter anak kemenakan.
Dengan niat yang baik ini, semoga dimudahkan jalannya oleh Allah SWT, dan
mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Desa Talago Sariak ini bisa menjadi contoh
di Kota Pariaman dan daerah lain," ungkap Bundo Kanduang Minangkabau.
Awal masuk lokasi kegiatan, lanjut
Puti Reno, merasa terkejut sekaligus senang melihat kegembiraan dari anak-anak
yang masih di usia sekolah dasar memainkan gandang tasa. Tidak ada wajah
keterpaksaan dari mereka. Hal ini menjadi sinyal bagi kita bahwa anak-anak kita
bukannya tidak suka dengan kesenian dan permainan tradisi, mungkin kita yang
tidak mengajarkan dan memberitahu mereka selama ini.
"Apalagi zaman sekarang
berbagai penyakit masyarakat sangat mudah menyerang generasi muda kita. Mulai
dari narkoba, pelecehan seksual, LGBT, pornografi, dan lainnya. Hal ini tidak
bisa kita perangi dengan senjata. Tetapi kita buat kegiatan untuk mengalihkan
perhatian anak-anak kita ke sesuatu yang bernilai positif untuk membentuk
karakter dan pribadi yang baik. Slah satunya melalui kesenian dan permainan
tradisi kita," jelas Bundo Kanduang.
Ratmil, Kasi Pembinaan Tradisi
Bidang Kebudayaan Disdikbud Sumbar, mengatakan bahwa program ini untuk menggali
kembali yang hilang, melestarikan dan mempertahan kesenian dan permainan
tradisi Minangkabau. Kegiatan ini sudah dirintis tahun 2015 melalui pertemuan
pemangku adat. Pada pertemuan pemangku adat 2016, dibuat komitmen bersama yang
salah satunya menghidupkan kembali permainan tradisi dan kesenian tradisi yang
mengandung nilai karakter.
"Komitmen ini dijalankan
disetiap nagari. Karena permainan dan kesenian tradisi tiap nagari dan desa
pasti berbeda. Apabila hal ini kita lestarikan, anak-anak kita akan sibuk dan
dunia bermainnya tersalurkan, sehingga anak-anak kita terjauh dari berbagai
penyakit masyarkat yang ada," kata Ratmil.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua BPD Zulkifli Zamar Koto beserta perangkat, Ketua LPM Amrul Zany Koto beserta perangkat, Ketua Karang Taruna "ABADI" Rahmad Nadirsyah beserta perangkat, Ketua PKK Silvia Rahmayuni beserta perangkat, dan kapalo dusun, dubalang, barakai, niniak mamak desa Talago Sariak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar