Minggu, 09 Oktober 2016

Talago Sariak, Hidupkan Kembali Permainan dan Kesenian Tradisional (repost : 4 September 2016)


PARIAMAN, BUYUANG - Desa Talago Sariak, yang mewakili Kota Pariaman, mendapat kunjungan dari Tim Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sumbar untuk melihat kesenian dan permainan tradisional anak nagari yang ada di Desa Talago Sariak, Minggu (4/9).
Foto bersama Tim Budaya Disdikbud Sumbar, Kades dan Perangkat Desa Talago Sariak, Ninik Mamak, pemuda, dan anak-anak yang mengisi kegiatan peragaan budaya di Desa Talago Sariak Kota Pariaman

Tim Kebudayaan Disdikbud Sumbar ini diketuai oleh Bundo Kanduang Minangkabau, Prof. Puti Reno Raudah Thaib. Yang disertai oleh H. Ratmil, S.Sos, M.Pd, Adi Suya Karim, S.Pd, dan Yurnalis, SH dari Disdikbud Sumbar, dan Yulizar Yunus Dt. Rajo Bagindo yang mewakili LKAAM Sumbar.

Ahmad Fahmi, Kepala Desa Talago Sariak, dalam sambutannya mengaku bangga mendapat kunjungan dari Disdikbud Sumbar, LKAAM Sumbar, dan Bundo Kanduang untuk melihat langsung kesenian dan permainan tradisional Pariaman di desa Talago Sariak. Hal ini sejalan dengan program desa dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan anak-anak, pemuda, dan warga desa dibidang agama dan kebudayaan.

"Untuk tahun 2017, kami sudah berkomitmen untuk menganggarkan berapa saja kebutuhan untuk pengembangan kualitas masyarakat dalam program kembali bernagari dan kembali ke surau. Karena dahulunya, Talago Sariak terkenal dengan gudangnya Qori-Qoriah terbaik di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Dan setiap minggu anak-anak muda belajar tentang adat dan kesenian Minangkabau, seperti petatah petitih, silat, dan gandang Tasa. Kami ingin, Desa Talago Sariak menjadi pelopor kembali dalam hal ini," ujar Ahmad Fahmi yang terpilih menjadi Kades Talago Sariak tahun 2015.

Puti Reno Raudah Thaib dalam sambutannya mengapresiasi atas pernyataan Kades Talago Sariak yang akan menganggarkan dana untuk mengembangkan kesenian tradisi dan permainan tradisi Minangkabau. "Dari tujuh nagari yang sudah kami kunjungi, baru kali ini ada kepala desa yang menyatakan siap untuk menganggarkan dana dan bantuan untuk perkembangan permainan dan kesenian dalam membangun karakter anak kemenakan. Dengan niat yang baik ini, semoga dimudahkan jalannya oleh Allah SWT, dan mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Desa Talago Sariak ini bisa menjadi contoh di Kota Pariaman dan daerah lain," ungkap Bundo Kanduang Minangkabau.

Awal masuk lokasi kegiatan, lanjut Puti Reno, merasa terkejut sekaligus senang melihat kegembiraan dari anak-anak yang masih di usia sekolah dasar memainkan gandang tasa. Tidak ada wajah keterpaksaan dari mereka. Hal ini menjadi sinyal bagi kita bahwa anak-anak kita bukannya tidak suka dengan kesenian dan permainan tradisi, mungkin kita yang tidak mengajarkan dan memberitahu mereka selama ini.

"Apalagi zaman sekarang berbagai penyakit masyarakat sangat mudah menyerang generasi muda kita. Mulai dari narkoba, pelecehan seksual, LGBT, pornografi, dan lainnya. Hal ini tidak bisa kita perangi dengan senjata. Tetapi kita buat kegiatan untuk mengalihkan perhatian anak-anak kita ke sesuatu yang bernilai positif untuk membentuk karakter dan pribadi yang baik. Slah satunya melalui kesenian dan permainan tradisi kita," jelas Bundo Kanduang.

Ratmil, Kasi Pembinaan Tradisi Bidang Kebudayaan Disdikbud Sumbar, mengatakan bahwa program ini untuk menggali kembali yang hilang, melestarikan dan mempertahan kesenian dan permainan tradisi Minangkabau. Kegiatan ini sudah dirintis tahun 2015 melalui pertemuan pemangku adat. Pada pertemuan pemangku adat 2016, dibuat komitmen bersama yang salah satunya menghidupkan kembali permainan tradisi dan kesenian tradisi yang mengandung nilai karakter.

"Komitmen ini dijalankan disetiap nagari. Karena permainan dan kesenian tradisi tiap nagari dan desa pasti berbeda. Apabila hal ini kita lestarikan, anak-anak kita akan sibuk dan dunia bermainnya tersalurkan, sehingga anak-anak kita terjauh dari berbagai penyakit masyarkat yang ada," kata Ratmil.

Dalam pantauan Buyuang di lokasi acara, selain penampilan gandang tasa, berbagai permaian tradisi yang mulai hilang diperagakan oleh anak-anak dan pemuda Desa Talago Sariak. Diantaranya, pacu galuak, main galuak, cabur, dan gasiang. 

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua BPD
Zulkifli Zamar Koto beserta perangkat, Ketua LPM Amrul Zany Koto beserta perangkat, Ketua Karang Taruna "ABADI" Rahmad Nadirsyah beserta perangkat, Ketua PKK Silvia Rahmayuni beserta perangkat, dan kapalo dusun, dubalang, barakai, niniak mamak desa Talago Sariak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar