PARIAMAN - Dinas Koperasi Perindustrian dan
Perdagangan (Kopperindag) Kota Pariaman membuka pendaftaran bagi warga Kota
Pariaman yang berusia maksimal 30 tahun untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan (Diklat) dibidang rajut, sulaman, dan menjahit. Pendaftaran tersebut
paling lambat tanggal 30 September 2016.
Demikian disampaikan Febri Nasmawati, ST, MM, Kasi Pembina Pengembangan Industri Non Agro dan Aneka, Bidang Perindustrian Kopperindag Kota Pariaman saat Buyuang temui di ruang kerjanya, Selasa (20/9).
Adapun diklat yang akan dibuka tersebut yaitu diklat renda rajut Minang, sulaman benang emas dan benang perak, bordir dasar 3 in 1, bordir kerancang, dan pembuatan pola dasar busana. "Calon peserta yang mendaftar hanya diperbolehkan memilih salah satu dari lima bidang tersebut. Dan persyaratannya sangat mudah. Warga yang berminat cukup menyediakan foto warna berlatar merah dengan ukuran 3x4 sebanyak empat lembar, dan berdomisili di Kota Pariaman dengan bukti melampirkan fotokopi KTP sebanyak dua lembar," jelas Febri.
Program ini, lanjut Febri, merupakan program dari Balai Diklat Industri Padang (BDIP) untuk tahun 2017. Dimana pesertanya berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Sedangkan untuk Kota Pariaman, kuota yang tersedia sebanyak 500 orang peserta dengan masing-masing bidang diklat sebanyak 100 peserta. Untuk memenuhi kuota tersebut, Kopperindag Kota Pariaman dengan gencar menyampaikan ke masyarakat melalui radio dan mengirim surat ke 71 desa dan kelurahan di Kota Pariaman.
"Diklat ini dilaksanakan tahun 2017 dengan jadwal ditentukan oleh BDI Padang. Apabila kuota peserta pada suatu bidang diklat terpenuhi sebanyak 100 orang calon peserta, kami akan konfirmasi dengan BDI Padang agar jadwal diklatnya bisa percepat. Dan peserta akan di asramakan di BDI Padang selama 20 hari tanpa dikenakan biaya apapun. Cukup membawa pakaian ganti dan perlengkapan pribadi saja," ujar Febri dengan tersenyum.
Syaiful Azman, Sekretaris Kopperindag Kota Pariaman,menghimbau warga Kota Pariaman agar bisa memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan sehingga bisa membuka lapangan kerja sendiri. Karena di akhir diklat, peserta akan mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikatnya.
"Dan peserta yang sudah mengikuti diklat tersebut, secara otomatis akan masuk database Kopperindag Pariaman. Dimana mereka akan dipantau dan dibina Kopperindag Pariaman untuk mampu membuka usaha secara mandiri. Ketika ada bantuan atau program pengembangan usaha, mereka akan mendapatkan akses yang mudah," kata Syaiful yang juga tercatat sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Padang Pariaman. (cby/01)
Demikian disampaikan Febri Nasmawati, ST, MM, Kasi Pembina Pengembangan Industri Non Agro dan Aneka, Bidang Perindustrian Kopperindag Kota Pariaman saat Buyuang temui di ruang kerjanya, Selasa (20/9).
Adapun diklat yang akan dibuka tersebut yaitu diklat renda rajut Minang, sulaman benang emas dan benang perak, bordir dasar 3 in 1, bordir kerancang, dan pembuatan pola dasar busana. "Calon peserta yang mendaftar hanya diperbolehkan memilih salah satu dari lima bidang tersebut. Dan persyaratannya sangat mudah. Warga yang berminat cukup menyediakan foto warna berlatar merah dengan ukuran 3x4 sebanyak empat lembar, dan berdomisili di Kota Pariaman dengan bukti melampirkan fotokopi KTP sebanyak dua lembar," jelas Febri.
Program ini, lanjut Febri, merupakan program dari Balai Diklat Industri Padang (BDIP) untuk tahun 2017. Dimana pesertanya berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Sedangkan untuk Kota Pariaman, kuota yang tersedia sebanyak 500 orang peserta dengan masing-masing bidang diklat sebanyak 100 peserta. Untuk memenuhi kuota tersebut, Kopperindag Kota Pariaman dengan gencar menyampaikan ke masyarakat melalui radio dan mengirim surat ke 71 desa dan kelurahan di Kota Pariaman.
"Diklat ini dilaksanakan tahun 2017 dengan jadwal ditentukan oleh BDI Padang. Apabila kuota peserta pada suatu bidang diklat terpenuhi sebanyak 100 orang calon peserta, kami akan konfirmasi dengan BDI Padang agar jadwal diklatnya bisa percepat. Dan peserta akan di asramakan di BDI Padang selama 20 hari tanpa dikenakan biaya apapun. Cukup membawa pakaian ganti dan perlengkapan pribadi saja," ujar Febri dengan tersenyum.
Syaiful Azman, Sekretaris Kopperindag Kota Pariaman,menghimbau warga Kota Pariaman agar bisa memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan sehingga bisa membuka lapangan kerja sendiri. Karena di akhir diklat, peserta akan mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikatnya.
"Dan peserta yang sudah mengikuti diklat tersebut, secara otomatis akan masuk database Kopperindag Pariaman. Dimana mereka akan dipantau dan dibina Kopperindag Pariaman untuk mampu membuka usaha secara mandiri. Ketika ada bantuan atau program pengembangan usaha, mereka akan mendapatkan akses yang mudah," kata Syaiful yang juga tercatat sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Padang Pariaman. (cby/01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar