Goro yang dimulai pada
pukul 8.30 WIB ini tidak hanya melibatkan warga Desa Talago Sariak, tetapi juga
turut dibantu oleh mahasiswa KKN dari IAIN Imam Bonjol Padang. Turut membantu
Asisten 2 Pemko Pariaman, staf dari Kemenag Kota Pariaman, Kepala MTsN Thawalib
Padusunan, dan Anggota DPRD Kota Pariaman, Romi Novialdi, SE. Empat ekor kambing
disediakan panitia untuk diolah oleh ibu-ibu sebagai menu makan siang peserta
goro.
Demikian disampaikan
Drs. Isril, ketua panitia pembangunan Masjid Baiturrahim Talago Sariak, saat
ditemui Buyuang dilokasi goro, Kamis (11/8).
Walikota Pariaman dalam
sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan,
Drs. Sukardi, menyampaikan bahwa masjid berperan dalam mewujudkan sumber daya
manusia (SDM) yang beriman dan berkualitas. SDM tersebut dilahirkan melalui
program-program pendidikan dan pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pengurus
masjid.
“Mari kita jadikan
masjid sebagai pusat kegiatan dan pendidikan keagamaan bagi anak kemenakan di
Desa Talago Sariak ini. Sehingga ke depan, Talago Sariak bisa melahirkan
generasi muda yang berkualitas, baik kualitas akademik maupun agama,” kata
Sukardi
Zahardi, M.A, yang
mewakili kepala Kemenag Kota Pariaman menyampaikan apresiasi atas sikap dan
tindakan yang dilakukan warga Talago Sariak. “Gotong royong yang diikuti hampir
seluruh warga seperti ini hanya bisa ditemui pada tahun 1980-an. Sangat langka
untuk zaman sekarang. Kami sangat bangga dan berharap sikap seperti ini tetap
berlanjut ke depannya,” kata Zahardi.
Untuk berperan serta
dalam proses pembangunan Masjid Baiturrahim Desa Talago Sariak, lanjut Zahardi,
Kemenag Pariaman menyediakan tenaga ahli dalam menentukan arah kiblat masjid
dan bantuan Alquran. Agar tertib dalam administrasi, diminta kepada panitia
pembangunan melalui kepala desa untuk mengirimkan surat untuk bantuan Alquran dan
tenaga ahli menentukan arah kiblat.
Kepala Desa Talago
Sariak, Ahmad Fahmi, menyampaikan bahwa proses pembangunan Masjid ini sudah
dimulai sejak dua tahun yang lalu. Dan pada Desember 2015, atas kesepakatan
ninik mamak dan ahli waris yang mewakafkan tanah tersebut, dibentuklah panitia
pembangunan Masjid Baiturrahim. “Proses pembangunan baru bisa dilaksanakan hari
ini karena sertifikat tanah wakaf dengan luas sekitar 864 meter persegi keluar
bulan Juli 2016 yang lalu,” jelas Ahad Fahmi.
Pembangunan Masjid
Baiturrahim ini, lanjut Fahmi, bernilai sekitar dua milyar rupiah. Dimana
masjid akan dilengkapi dengan gedung tiga tingkat, dimana lantai dasar
digunakan untuk MDA dan MDTA . Sedangkan lantai dua dan tiga digunakan untuk
usaha sarang burung walet yang hasilnya digunakan untuk operasional masjid ke
depan.
“Proses pembangunan
masjid ini murni swadaya masyarakat Talago Sariak di ranah dan rantau, baik
dari segi materi berupa sumbangan dana maupun tenaga,” kata Fahmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar